GenPI.co Riau - BKKBN Perwakilan Riau mencatat kasus stunting di Kabupaten Rokan Hilir masih cukup tinggi yakni 29,7 persen dibanding rata-rata tingkat provinsi 22,3 persen.
Kepala BKKBN Perwakilan Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan pihaknya bersama Pemkab Rokan Hilir terus berupaya untuk menurunkannya.
Upaya yang dilakukan yakni dengan menggelar audit kasus stunting tahap II dengan mengidentifikasi penyebab risiko kelompok sasaran.
Menurutnya, audit ini cukup penting supaya bisa melakukan penanganan dengan maksimal.
“Harapannya bisa membantu menyeleksi kasus stunting. Kemudian juga untuk pengambilan kebijakan, serta pelaksanaan program,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (1/12).
Kabid Dalduk, Penyuluhan dan Penggerakan DP2KBP3A Kabupaten Rohil Dhona Fitria Sari mengatakan audit ini untuk mengidentifikasi lima sasaran.
Lima sasaran tersebut yakni ibu hamil, ibu menyusui dan juga balita. Dalam audit nantinya melibatkan dokter spesialis kandungan dan psikolog.
“Untuk selanjutnya, akan diungkap mengenai permasalahan serta pencegahannya,” ujarnya.
Dhona mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan seluruh camat dalam upaya menurunkan prevalensi stunting.
“Upaya menurunkannya menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. Ini sesuai instruksi presiden,” ucapnya. (ant)