GenPI.co Riau - BMKG memberikan penjelasan terkait munculnya fenomena kabut menyelimuti Pekanbaru yang terjadi pada Senin (7/8) pagi.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru Sanya G mengatakan fenomena alam tersebut dinamakan haze atau dinamakan uap embun.
“Adanya haze atau udara kabut itu karena partikel kering yang mengambang,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (8/8).
Kabut yang menyelimuti Kota Pekanbaru tersebut menyebabkan jarak pandang menjadi terbatas. Dari observasi tercatat jarang hanya sekitar 700 meter.
Sanya mengungkapkan kabut yang menyelimuti itu juga bukan karena kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Dalam pantauan, fenomena itu berakhir pukul 09.00 WIB.
“Visibility pukul 09.00 WIB telah normal sekitar 8 kilometer. Kabut itu didominasi haze bukan karena asap,” tuturnya.
Dia menyampaikan fenomena tersebut merupakan udara yang berada di sekitar Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
“Alat kami memantaunya demikian. KLHK juga punya alat yang dipasang di beberapa lokasi di Pekanbaru, bisa dikonfirmasi ke mereka,” ujarnya.
Sanya mengatakan meski fenomena itu bukan karena asap, pantauan udara di Pekanbaru tidak sehat atau pada zona kuning.
“Kualitas udara dari pantauan kami di beberapa lokasi pada zona kuning, artinya tidak sehat,” ucapnya. (ant)