GenPI.co Riau - Pemerintah Provinsi Riau kembali mendapatkan laporan adanya kematian puluhan kerbau milik warganya akibat penyakit Septicaemia Epizootia (SE) atau penyakit ngorok.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau Faralinda mengatakan pihaknya masih menunggu laporan dari dinas terkait di Kampar untuk jumlah kerbau yang mati.
Faralinda mengungkapkan informasi yang didapatkan dari media, ada puluhan ekor kerbau yang mati di Kecamatan Kampa dan Tambang.
Sedangkan Dinas Peternakan Kampar baru melaporan kematian kerbau di Kecamatan XIII Kota Kampar yang merupakan data lama.
“Laporannya, masih kasus kematian kerbau di Kecamatan XIII Koto Kampar,” katanya dikutipd ari Antara, Rabu (28/9).
Faralinda mengungkapkan dari informasi awal yang didapatkannya memang gejala yang dialami kerbau yang mati itu karena diduga kuat terkena penyakit ngorok.
Dugaan kuat ini ditambah dengan adanya perpindahan ternak di Kecamatan Kampa dan Tambang beberapa hari lalu.
“Ada perpidahan sapi yang sakit dari XIII Koto Kampar ke beberapa lokasi,” tuturnya.
Dia menyebut perpindahan ternak dari Kecamatan XIII Koto Kampar itu karena adanya aktivitas jual beli dari belantik.
“Belantik membeli ternak warga di Kecamatan XII Koto Kampar dengan harga yang murah. Kemudian dibawa ke beberapa daerah,” ucapnya. (ant)