GenPI.co Riau - Pakar hukum pidana dari Universitas Riau Erdiansyah menyoroti tingginya kasus kekerasan seksual dalam keluarga yang marak terjadi belakangan ini.
Erdiansyah mengungkapkan kasus kekerasan seksual dalam keluarga didasari faktor eksternal dan internal.
Namun untuk faktor utamanya merupakan ketidakharmonisan dalam keluarga itu sendiri.
Misal saja pertikaian antara suami dan istri, pendekatan tidak harmonis kepada anak maupun tekanan dari luar yang bisa memicu terjadinya perbuatan keji ke orang terdekat.
“Kasus seperti ini cukup marak. Banyak dilakukan orang terdekat seperti ayah, paman, dan kakek. Itu karena ketidakharmonisan dalam keluarga,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (24/9).
Hal yang mempengaruhi lainnya yakni mengenai pengetahuan dan pendidikan keluarga itu sendiri.
Selain itu juga perkembangan teknologi berpengaruh besar, yang mana internet memudahkan untuk mengases konten-konten dewasa.
Erdiansyah mengatakan anak atau korban harus diberikan pendampingan dan perlindungan dan sudah menjadi kewajiban dari negara.
Beberapa waktu belakangan ini terjadi kekerasan seksual terjadi di dalam keluarga sendiri. Di antaranya KM (45) dan putranya RK (20) di Siak mencabuli dua bocah.
Bocah berusia enam dan tiga tahun itu merupakan cucu dan keponakan dari dua pelaku. (ant)