Wakil Dekan di Riau Diduga Aniaya Mahasiswa, Ini Sebabnya

07 Juni 2022 18:00

GenPI.co Riau - Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau berinisial RH, tersandung dugaan penganiayaan kepada mahasiswa.

Dia diduga memukul dan melakukan kekerasan kepada mahasiswa berinisial ST.

Menurut pengakuan ST saat ditemui, dia ditendang pada bagian betis dan dipukul pada bagian bahu.

BACA JUGA:  Teman Kerja Toxic? Berikut Cara Hadapi dengan Elegan

Awalnya dia datang membawa surat peminjam gedung untuk izin kegiatan, Senin 6 Juni sekitar pukul 16.10 WIB.

ST pun mendatangi RH, dikarenakan surat membutuhkan tanda tangannya untuk mendapatkan izin penggunaan gedung Teater B.

BACA JUGA:  Komisi III Minta Inspektorat Audit Semua BUMD Riau

"Saat bertemu RH, saya bicara baik-baik. 'Saya izin minta tanda tangan bapak'," terang ST, Selasa (7/6/2022).

Tak lama kemudian, RH marah kepada ST terkait postingannya di sosial media.

BACA JUGA:  Kelulusan Siswa SMK di Riau Capai 99,67 Persen

RH mengomentari kritikan ST, di sosial media terkait pengumuman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan.

Dalam postingan itu bercaption 'Mengapa surat edaran tersebut ada, akan tetapi kelulusannya tidak ada? Ingat bung, sejarah akan mencatat.'

RH merasa kata 'bung', menyatakan atas dirinya dan merasa tersindir. Dia marah, kemudian menendang kaki kiri dan menarik bahu lalu memukul bahu.

"RH menuduh saya berbohong. Kemudian RH menendang kaki kiri saya pada bagian betis. Selanjutnya saya ditarik dalam sebuah ruangan dekat Fakultas Ushuluddin dan dia memukul bahu saya," terangnya.

Tidak sampai di situ, ST ditarik bajunya dan dibawa masuk ke sebuah ruangan. Namun ST menolak, karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Setelah saya menolak, RH kemudian marah lagi dan melontarkan kata kasar. Saya masih melunak dan meminta maaf kepada ST jika salah."

ST mengaku hingga kini belum membuat laporan ke kepolisian untuk menindak lanjuti perkara ini, namun dia masih menunggu hasil visum.

Saat dikonfirmasi ke RH, dia mengaku kalau apa yang disampaikan korban tidak seperti itu.

RH bahkan mengaku, anaknya saja tidak berani dia pukul, apalagi mahasiswanya sendiri.

Selain itu, terkait hasil visum yang diduga adanya kekerasan RH mengaku tidak tahu-menahu masalah itu.

"Saya hanya menarik baju, apanya yang divisum," terang sang Wakil Dekan III.

RH bahkan mengaku siap, jika dipanggil Rektor terkait masalah ini dan tidak menolak jika dirinya dijelekkan di media online.

"Cukup di online saja nama saya buruk. Jika dipanggil Rektor saya siap," pungkasnya.(Antara)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co RIAU