GenPI.co Riau - Pemerintah Provinsi Riau menunjukkan perhatian yang sangat besar kepada para guru honorer.
Salah satunya ialah dengan cara memprioritaskan dana bantuan operasional sekolah daerah (bosda) untuk gaji guru honorer.
"Dana bosda diperioritaskan untuk gaji guru honor serta peningkatan mutu pendidikan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Riau Kamsol sebagaimana dilansir laman resmi Pemprov Riau, Sabtu (19/3).
Dia pun mewanti-wanti para kepala sekolah SMA/SMK jeli melihat tawaran program yang menggunakan dana bosda.
"Saya minta para kepsek tidak menerima tawaran-tawaran kerja sama program oleh pihak ketiga tanpa ada arahan dari Disdik Provinsi Riau," ucap Kamsol.
Dia menyebut ada beberapa kepsek SMA/SMK yang melakukan MoU dengan vendor untuk program digitalisasi pendidikan.
Masing-masing kepsek diduga diminta dana mulai Rp 35 juta hingga Rp 45 juta dari dana Bosda Riau.
Kamsol menegaskan tidak ada keterkaitan pencairan dana bosda dengan penawaran dari pihak ketiga.
"Kami meminta prioritas dana Bosda disegerakan untuk pembayaran honor guru daripada kegiatan lainnya,” kata Kamsol.
Dia mengaku tidak segan menjatuhkan hukuman kepada kepsek yang membandel.
“Apabila kami mendengar ada kepala sekolah yang memprioritaskan kegiatan selain itu, akan ada sanksi yang tegas," ucap Kamsol. (*)