GenPI.co Riau - Sebagian warga di Pekanbaru, Riau mengaku keberatan dengan adanya kenaikan harga beras di pasaran saat ini.
Salah seorang warga bernama Nita mengatakan dirinya keberatan atas kenaikan harga beras karena saat ini bahan pokok sudah mahal.
“Saya sedikit keberatan ada kenaikan harga beras. Barang pokok saat ini sudah mahal, beras juga ikut naik,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (20/9).
Nita mengaku menggunakan beras belida untuk konsumsi keluarganya sehari-hari. Meski harganya naik, dia pun tetap membelinya.
“Rasanya lebih enak beras belida. Meski harganya cenderung naik, saya tetap memakainya. Terlebih kadar gulanya rendah,” tuturnya.
Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru saat ini terus mengalami kenaikan. Sebagi warga pun ada yang beralih ke beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Beras SPHP atau beras bulog ini dipilih karena harganya lebih terjangkau dibandingkan jenis yang lainnya.
Seorang pedagang sembako di Pasar Pagi Arengka bernama El mengatakan kenaikan harga beras ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
El mengatakan untuk harga beras belida normalnya Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu per kilogram saat ini mencapai Rp 15 ribu per kilogram.
“Penjualan beras belida saat ini menurun. Sebagian pelanggan beralih ke beras SPHP,” ucapnya. (ant)