GenPI.co Riau - BPBD Riau mencatat sebanyak 159 desa masuk dalam daftar rawan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan mengenai daerah rawan Karhutla.
Dari jumlah tersebut diketahui desa yang paling banyak ditemukan rawan terjadinya bencana Karhutla itu di Kabupaten Rokan Hilir.
“Di Rokan Hilir ada 35 desa yang masuk rawan Karhuta,” katanya dikutip dari media center Riau, Sabtu (4/2).
Kabupaten selanjutnya yang banyak terdapat wilayah rawan Karhutla yakni di Inhil dengan 28 desa, Pelalawan ada 22 desa.
Selanjutnya di Kepulauan Meranti sebanyak 14 desa, Bengkalis 16 desa, Dumai 11 desa, Inhu 11 desa.
Lalu di Kabupaten Siak ada 11 desa, Kampar 3 desa, Pekanbaru 3 desa, Kuansing 2 desa dan di Rohul ada 2 desa.
Edy mengungkapkan jumlah desa rawan Karhutla di Riau pada 2023 ini mengalami penurunan dibanding 2021 lalu.
“Pada 2021 lalu ada sekitar 300 desa yang rawan Karhutla,” ujarnya.
Edy mengatakan berkurangnya jumlah desa yang rawan ini karena warga seiring waktu mulai memiliki pengalaman dalam menghadapi Karhutla.
“Desa yang tidak masuk rawan Karhuta tetap akan kami tempatkan personel untuk patroli,” ucapnya. (*)