GenPI.co Riau - Tim medis BBKSDA Riau berhasil mengungkap penyebab anak gajah berusia 2 tahun 4 bulan mati di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kampar.
Anak dari pasangan gajah latih Robin dan Ngatini tersebut sebelumnya ditemukan mati pada Rabu (11/1) di TWA Buluh Cina.
Kepala BBKSDA Riau, Genman S Hasibuan mengatakan tim medis melakukan nekropsi dalam mendiaknosis kematian gajah itu.
Nekropsi tersebut dengan mengambil sampel lidah, hati, limpa, lambung, ginjang, jantung, paru-paru dan cairan parkardium.
Hasil dari nekropsi itu kemudian dikirimkan ke laboratorium yang ada di Kota Bogor untuk mengetahui penyebab kematian gajah.
Dari hasil laboratorium diketahui gajah tersebut mati karena Positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).
Menurut Genman, jenis virus tersebut sangat sulit untuk diprediksi. Gejalanya pun kurang jelas jika hanya dilihat melalui fisiknya.
“Virus ini dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah,” katanya dikutip dari media center Riau, Rabu (18/1).
Genman mengatakan upaya pencegahan terhadap virus tersebut selama ini telah dilakukan. Baik itu dengan pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan makanan sehat.
“Kami berduka. Kelucuannya selama ini menjadi daya tarik wisatawan,” ucapnya. (*)