GenPI.co Riau - Kasus stunting di Kabupaten Kampar beranjak di angka 1.300 anak dari hasil audit per 22 Oktober 2022 lalu.
Audit dilakukan terhadap bayi yang terkena stunting di 250 desa yang ada di 21 kecamatan.
Sekda Kampar Yusri mengatakan perlu komitmen dan keseriusan bersama baik dari pihak swasta, pengusaha maupun instansi dalam penanganannya.
“Jangan hanya bersifat kegiatan seremonial. Tapi bentuk nyata,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (3/11).
Salah satu upaya untuk menekan angka stunting dilakukan dengan pembagian 600 telur ayam kepada keluarga yang mempunyai risiko.
Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Riau Sri Wahyuni mengatakan angka stunting di Kampar saat ini mencapai 25,7 persen.
Dia menyebut dengan presentase tersebut, Kampar berada di posisi keempat tertinggi di Provinsi Riau.
“Riau rata-rata prevalensi stunting sebesar 22,3 persen,” tuturnya.
Sri Wahyuni mengatakan salah satu strategi untuk menekan angka stunting di Kampar ini dengan pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Tim yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB ini baru berjalan satu tahun, sehingga masih perlu pembinaan.
“Supaya pendampingan ke keluarga sasaran bisa maksimal,” ucapnya. (ant)