GenPI.co Riau - BKKBN Perwakilan Provinsi Riau mendeteksi ada sebanyak 363 orang yang berisiko stunting dan perlu dilakukan intervensi pencegahan.
Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan telah dilakukan Audit Kasus Stunting (AKS) di 12 kabupaten maupun kota.
Adapun untuk sasaran audit tersebut diantaranya calon pengantin (catin), Pasangan usia subur (PUS) pada masa kehamilan.
“Kemudian juga pasca persalinan, baduta dan balita," katanya, dikutip dari Antara, Jumat (21/10).
Dia menyebut dari audit dilakukan terhadap sasaran sebanyak 1.044 orang berisiko. Rinciannya yakni dari catin sebanyak 79 orang, bumil sebanyak 249 orang.
Selanjutnya untuk ibu pasca persalinan sebanyak 80 orang dan baduta atau balita sebanyak 636 orang.
Mardalena mengungkapkan dari 1.044 oran itu ada sebanyak 363 sasaran yang punya risiko stunting. Mereka yakni catin sebanyak 4 orang.
Lalu ada bumil sebanyak 131 orang, bufas sebanyak 5 orang dan baduta atau balita sebanyak 223 orang.
“Ada sebanyak 363 orang yang berisiko stunting,” tuturnya.
Sementara, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution perlu adanya keterlibatan dari masyarakat dalam upaya penanganan risiko stunting ini.
“Ketua RT dan RW harus pro aktif mengecek warganya yang kurang mampu,” ucapnya. (ant)