GenPI.co Riau - Pemerintah Provinsi Riau mencatat ada sebanyak 100.330 jiwa warganya yang masih masuk dalam kategori miskin ekstrem atau kemiskinan absolut pada 2022 ini.
Kepala Bappedalitbang Provinsi Riau Emri Juli Harnis mengatakan pemerintah daerah terus berupaya menanggulangi kemiskinan melalui gerakan bersama lintas sektor.
“Untuk upaya konvergensi perlu adanya percepatan sasaran,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (19/10).
Masalah lain yakni mengenai stunting, karena upaya percepatan penurunan masih di angkat 1 persen.
Sedangkan target nasional pada 2024 angka stunting bisa turun menjadi 14 persen, sehingga perlu upaya lebih untuk menurunkan prevalensi stunting.
“Kinerja penurunan stunting tingkat desa maupun kelurahan perlu lebih ditingkatkan dan sinergi antara pemerintah dan swasta,” ujarnya.
Adapun untuk prevalensi stunting di Riau yakni 22,3 persen pada 2021. Supaya bisa mencapai 14 persen pada 2024 maka perlu perjuangan menurunkannya sebesar 2,7 persen per tahun.
Emri menyebut untuk intervensi yang bisa dilakukan di antaranya dengan kegiatan di sektor kesehatan, seperti asupan makanan, pencegahan infeksi.
Kemudian juga status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan dan lainnya.
“Perlu adanya peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi, serta peningkatan akses pangan bergizi,” ucapnya. (ant)