GenPI.co Riau - Sebanyak dua orang anak buah kapal (ABK) tongkang Royal Palma XVIII tewas terjebak dalam tangka pelampung kapal di perairan Indragiri, Tembilahan, Kamis (18/8).
Mereka mengalami kekurangan oksigen karena terjebak selama berjam-jam.
Kepala Kantor Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya mengatakan kapal tersebut bertolak dari Palembang menuju ke Tembilahan.
Total ada tiga ABK yang ada di kapal. Mereka yakni Noperhan, Yuslim Patana, dan Eko. Ketika sampai di wilayah Tembilahan, mereka mengecek tangki pelampung.
“Mereka kemudian terjebak di dalamnya. Kemudian berusaha keluar karena kekurangan oksigen,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (20/8).
Yuslim berhasil keluar dengan selamat. Sedangkan Noperhan yang juga mampu keluar dari pelampung, meninggal dunia di kap tongkang karena lemas kehabisan oksigen.
“Kondisi Yuslim kondisinya lemah, langsung dibawa ke puskesmas terdekat,” tutur I Nyoman Sidakarya.
Sementara Eko masih terjebak di dalam pelampung seorang diri. Tim penyelamat dari SAR Tembilahan berhasil mengeluarkannya.
I Nyoman mengungkapkan kondisi Eko setelah dievakuasi meninggal dunia karena kekurangan oksigen.
“Eko sempat dievakuasi. Namun kemudian meninggal dunia dan dibawa ke rumah sakit,” ucapnya. (ant)