GenPI.co Riau - Semua orang pasti mengenal olahan telur bebek yang diasinkan, di mana kerap disebut telur asin.
Makanan khas ini, bisa dikonsumsi berbagai bentuk. Di makan utuh, maupun sebagai bumbu pelengkap.
Selain nikmat, telur asin memiliki beberapa fakta menarik, dikutip dari Saltesse.
Telur asin, awalnya hanya santapan saat ritual sembahyang ke Dewa Bumi oleh peranakan Tionghoa di Brebes.
Berangkat dari sejarah itu, pada 2020 Kemendikbud menetapkan telur asin sebagai warisan budaya tak benda.
Selain kisah telur asin, olahan ini dinilai memiliki nilai akulturasi yang kuat bagi masyarakat Brebes.
Memiliki cita rasa unik, ternyata berasal dari proses pembuatan telur asin cukup praktis.
Bermodal air, garam, stoples, telur asin yang gurih sudah bisa tersaji di meja makan.
Pertama-tama, pastikan telur yang diasinkan, dalam keadaan bagus dan sudah dibersihkan.
Agar optimal, Anda bisa mengampelas telur agar pori-pori terbuka, sehingga rasa asin dari garam lebih meresap.
Kemudian, masukkan garam ke stoples berisi air dan masukkan telur yang sudah dibersihkan ke dalam stoples.
Setelah itu, diamkan 10 sampai 12 hari dan pastikan telur tidak terkena cahaya matahari.
Terakhir, jangan lupa untuk rebus telur dengan api kecil selama kurang lebih 1,5 jam.
Sudah tidak asing mendengar, makanan yang dilengkapi bumbu telur asin.
Bermula dari tren, menu berbumbu telur asin menjadi andalan yang mudah ditemui.(Antara)